5 Mitos Menarik Tentang Kuliah

Bagi mahasiswa baru, tentu sedikit banyak akan mendengar berbagai informasi yang belum tentu sesuai faktanya. Ini biasanya disebut sebagai mitos kampus, dan ini sudah terjadi turun temurun.

Sebenarnya, informasi mitos kampus yang tersebar sebagian benar tetapi sebagian tidak benar. Ada beberapa informasi yang memang benar, tetapi ada sebagian lain yang hanya isapan jempol belaka dan cenderung hanya bersifat untuk informasi iseng belaka.

Mitos di kampus sendri merupakan bumbu-bumbu dari perkuliahan hingga lika kiku yang mungkin akan dihadapi sebagaian besar oleh mahasiswa baru selama berkuliah nanti. Apa saja mitos perkuliahan tersebut?

Jangan pake toga senior, bikin lama lulus!

Pernah mendengar mitos seperti ini? entah dari siapa yang mulai dan asalnya, tetapi mitos ini menjadi salah satu mitos yang populer dikalangan mahasiswa baru.

Tentu saja mencoba toga senior yang telah lulus tidak ada kaitannya denegan membuat seseorang menjadi telat lulus. Bahkan mencoba toga senior bisa jadi memicu atau memotivasi supaya cepat lulus sehingga bisa mengenakan toga sendiri.

Dosen cuek

Ini memang ada benarnya, wajar memang – karena sistem perkuliahan jelas berbeda jauh dengan sekolah pada umumnya.

Di sekolah pada umumnya, biasanya guru akan mendapatkan kelas dan memiliki cakupan lebih sempit- sementara dosen bisa saja mengajari beberapa kelas dan setiap kelas lebih dari 50 mahasiswa lebih. Dari banyaknya mahasiswa yang diajar, wajar jika dosen tidak mengenali banyak mahasiswanya, kecuali mungkin kamu berprestasi atau yang paling bandel? 😀

Kuliah dan makan mie instan

Pasti kalian sangat sering melihat meme yang bertebaran diinternet tentang mahasiswa yang khususnya anak kost menghadapi siklus akhir bulan yang menyakitkan sehingga harus mengkonsumsi mie instan.

Sebenarnya ini tidak sepenuhnya benar, tetapi memang ada sebagian mahasiswa yang salah dalam mengelola keuangan sehingga akhir bulan telah kehabisan uang bulan- alhasil mie instan menjadi solusi.

Dekat dengan senior=kuliah lancar

Tentu senior memiliki pengalaman yang jauh lebih baik ketimbang kita yang baru masuk kuliah. Mendekati senior banyak dikaitkan dengan kuliah lancar, ini bisa iya bisa tidak.

BIsa iya jika senior tersebut tidak  bermasalah dengan kuliah, sehingga tips dari senior tersebut pasti sangat berguna. Tetapi mendekati senior yang berurusan dengan nilai yang buruk apakah akan mendapat keuntungan membuat kuliah lancar juga?

Kerja sampingan buat kuliah ga fokus

Berbeda dengan sekolah, kuliah memang memiliki waktu relatif lebih fleksibel khususnya pada tingkat menengah keatas. Daripada waktu tak digunakan, tidak sedikit mahasiswa yang memutuskan mencari kerja paruh waktu(part time).

Ada mitos yang mengatakan, bahwa jika mahasiswa sudah bisa mencari duit sendiri, maka ia tidak tertarik meneruskan kuliahnya lagi.

Ini memang banyak terjadi, tetapi semua tergantung kepada individu masing-masing. Banyak juga orang yang kuliah sambil kerja namun bisa lulus tepat waktu.

Nah, itu tadi beberapa mitos kuliah yang mungkin akrab ditelinga kamu. Ada mitos lainnya?

Ekspektasi dan Realita Kuliah Yang Calon Mahasiswa Wajib Tau!

Bagi calon mahasiswa yang baru akan menjadi mahasiswa, tentu akan memiliki ekspektasi tentang masa-masa perkuliahannya. Tidak sedikit calon mahasiswa berekspektasi sesuai dengan yang dilihat di film atau sinetron-sinetron.

Pada kenyataannya, ekspektasi dan realita terkadang sering berbanding terbalik. Hal ini pula yang kemungkinan besar akan kamu dapatkan ketika nanti merasakan sendiri bangku perkuliahan.

Biasanya, beberapa ekspektasi dan realita ini akan menghampiri calon mahasiswa yang sudah tidak sabar merasakan bangku perkuliahan itu.

Kuliah tidak perlu seragam, bisa pakai baju apa pun!

Ini memang benar, namun, jika menurut kamu ini merupakan sesuatu yang menyenangkan, coba berpikir ulang.

Ketika masa sekolah, setiap hari memiliki seragamnya masing-masing. Dari sini setiap siswa diwajibkan menggunakan pakaian yang sama sesuai dengan waktunya, dan dari sini pula tidak timbul kesenjangan.

Jika duduk dibangku perkuliahan, kamu harus memikirkan baju apa yang kamu kenakan. Tidak sedikit kadang membuat kamu merasa minder jika melihat baju teman-teman kamu ber-merk sedangkan yang kamu kenakan tidak.

Dosen ga bakal banyak ngatur seperti guru

Ketika masih sekolah, kamu akan duduk dan belajar diwaktu rutin yang hampir seharian. Biasanya, guru memiliki mata pelajaran sendiri dan mengajar sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Pada masa sekolah, biasanya cakupan guru lebih sedikit sehingga akan mudah mengenali tingkah laku murdinya. Hal berbeda akan didapat ketika kuliah.

Saat kuliah, dosen belum tentu mengenal siapa kamu, bahkan mungkin tidak ingat semester ini mengajar kamu. Jadi dosen akan lebih bersikap pasif, dan ini sebenarnya bukan sesuatu yang menguntungkan. Percayalah.

Banyak jam kosong dan ga perlu seharian di kelas!

Jika kamu berpikir seperti ini, kamu salah besar! Hal ini mungkin saja terjadi, namun pada semester-semester akhir.

Jika kamu masih di semester awal atau tengah, meskipun tidak setiap hari, tapi belajar di kampus bisa menghabiskan waktu, bahkan bisa dari pagi hingga sore. Tidak jarang jam kosong akan digunakan untuk pratikum hingga untuk mengerjakan berbagai tugas yang menumpuk.

Bisa punya banyak teman

Ini memang tergantung individu, namun secara lingkungan, tentu saja lebih sulit menemukan teman saat kuliah dibandingkan sekolah.

Saat kuliah, kamu bisa saja satu kelas dengan si A pada pelajaran tertentu, tapi pelajaran lain belum tentu sama. Ini juga berlaku pada semester berikutnya yang bisa saja bertemu dengan orang yang berbeda pula.

Di sekolah, kamu cenderung bertemu orang yang itu lagi dan ini lebih memudahkan untuk mempunyai banyak teman.

Itu tadi beberapa ekspektasi dan realitas yang akan kamu rasakan sendiri ketika kuliah nanti. Tidak percaya? rasakan sendiri! 😀

Tips Memilih Jurusan Kuliah Buat Yang Masih Bingung

Ketika masuk ke fase lulus Sekolah Menengah Atas(SMA) sederajat,  pasti akan masuk ke tahap “galau” untuk memilih apakah lanjut kerja, kuliah atau mungkin buka usaha?

Memang setelah lulus SMA, kehidupan yang sesungguhnya baru saja dimulai. Melewati fase sekolah, kini kamu bukan lagi anak bau kencur dan dianggap telah menjadi orang yang cukup umur(dewasa) untuk menentukan apa pun itu.

Jika pada akhirnya memutuskan untuk kuliah, maka biasanya juga akan kembali menghadapi pilihan-pilihan sulit seperti kuliah dimana dan yang paling sering adalah memilih jurusan kuliah.

Nah, untuk itu, kami memberikan tips bagaimana memilih jurusan kuliah bagi kamu yang masih bingung atau dilema dengan hal ini.

Pilih jurusan yang diminati

Ini adalah poin yang paling penting saat memilih jurusan kuliah. Kamu harus telebih dahulu mengetahui minat pada jurusan apa saja, dan pada akhirnya mencoba mendaftarkan diri pada kampus mana yang diminati sesuai dengan jurusan yang ada.

Pilih jurusan sesuai kemampuan

Memang kamu harus memilih jurusan sesuai dengan minat, namun ini juga harus melihat kemampuan diri sendiri. Jika kamu tidak memiliki kemampuan matematika yang mumpuni, tentu memilih jurusan matematika merupakan sesuatu yang salah. Jadi, selain minat, pilih jurusan sesuai dengan kemampuan.

Lihat prospek ke depannya

Kuliah bisa menjadi alternatif penting bagi mereka yang ingin mencari karir terbaik saat lulus kuliah. Sebelum memutuskan memilih jurusan, ada baiknya melihat juga prospek dari jurusan yang akan dipilih. Tentu merupakan dambaan setelah lulus kuliah dapat langsung bekerja atau membuka usaha bukan?

Pilih jursan yang bisa diterima secara umum

Jurusan seperti IT mungkin menjadi salah satu jurusan kuliah saat ini yang terbilang bisa masuk kemana pun setelah lulus kuliah. Bidang IT saat ini sangat dibutuhkan untuk berbagai bidang, jadi cari jurusan yang bisa diterima secara umum.

Minta pendapat orang tua atau orang terdekat

Jika kamu masih bingung, tidak ada salahnya untuk bertanya saran kepada orang tua atau orang terdekat mengenai jurusan yang ingin dipilih. Sebelum itu, tentu poin-poin diatas sebaiknya dipelajari terelbih dahulu, sehingga saat meminta saran – telah mengetahui tentang saran apa yang dibutuhkan.

Menangkal Radikalisme di Kampus

Terorisme menjadi tema yang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini di Indonesia. Fenomenan beberapa penyerangan dan mengakibatkan nyawa melayang membuat semua orang harus waspada.

Adanya isu yang mengatakan bahwa ajaran radikalisme dan terorisme yang masuk ke kampus membuat semua orang harus waspada. Memang kampus merupakan tempat orang terpelajar, namun kelompok radikal bukan tanpa sebab masuk dan bergabung menjadi salah satu diantara mahasiswa yang ada didalamnya.

Hal serupa sebenarnya bukan hanya bisa terjadi di kampus saja, karena ini juga bisa terjadi dimana saja. Dan memang kampus menjadi salah satu perhatian lantaran pemerintah Indonesia melalui info intelijennya memang telah mencium gerakan radikalisme yang muncul dibeberapa kampus di Indonesia.

Meskipun data yang dikeluarkan tidak lengkap, tapi ini bisa menjadi perhatian dan kewaspadaan kita untuk menjaga lingkungan sekitar dan kampus untuk bisa terbebas dari ajaran radikalisme.

Say no to radikalisme

Sebagai tempat untuk menuntut ilmu, kampus sudah pasti berisi oleh orang-orang terpelajar. Mahasiswa yang belajar ke kampus tentu memiliki cita-cita dan kuliah menjadi salah satu jembatan untuk mewujudkan hal tersebut.

Jika ANda merupakan seorang mahasiswa, ANda memiliki peranan penting untuk mengawasi langkah kelompok jaringan yang mungkin saja telah menyusup di kampus Anda.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kelompok radikal menyebarkan paham ini kepada mahasiswa setempat. Anda bisa saja menjadi salah satu target oleh kelompok radikal untuk dicuci otak sehingga akan memiliki pemahan yang menyimpang dan bisa menjadi teroris jika dalam keadaan lebih jauh. Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus memahami bagaimana kelompok radikal ini.

Ada pun suatu kelompok yang memberikan pembelajaran namun diisi dengan propaganda serta kebencian, Anda harus mewaspadai kelompok ini. Jika kelompok yang mengatasnamakan suatu kelompok sudah memiliki kebiasaan yang diluar akal sehat dan cenderung melanggar hukum, Anda dapat melaporkan dan tidak usah kembali ke tempat tersebut.

ANda memang harus memahami bahwa apa yang diajarkan menyimpang atau tidak. Tentu saja kelompok radikal akan memberikan wejangan yang membahayakan, dan apabila bertemu dengan kelompok seperti ini, pastikan Anda tidak ikut lebih jauh.